_
Kata kata ini saya kutip dari orang Bule yang ngajak Chatting
“SELALU ADA TEMPAT UNTUK SEBUAH KESALAHAN”
Jadi kesalahan yang anda lakukan adalah wajar, tapi jangan di ulangi lagi..
Maka dari itu Tetap Semangat dan Maju Terus Pantang Mundur !
Lakukan sesuatu untuk hidup anda, jangan berdiam diri saja, andalah yang bisa merubah keadaan anda sendiri.
"DIMANA ADA KEMAUAN DISITU PASTI ADA JALAN"
======================================================================
Setiap orang punya rasa takut ketika akan mulai melangkah kedepan atau pun langkah baru dalam hidupnya dan begitupun untuk melakukan pekerjaan & bisnisnya.
Kita sampai sekarang kadang ngga PD dengan apa yang akan kita kerjakan.
Tapi anda harus lawan rasa takut dan ragu - ragu itu dengan segera ACTION untuk benar-benar dapat menghasilkan sesuatu yg berguna dari Internet.
KALO SAYA DAN MEREKA BISA, KENAPA ANDA TIDAK ?
Jangan lupa setelah anda usaha maksimal, perbanyaklah berdo'a dan sedekah supaya dilancarkan segala urusannya.
=======================================================================================================================
Kata kata ini saya kutip dari orang Bule yang ngajak Chatting
“SELALU ADA TEMPAT UNTUK SEBUAH KESALAHAN”
Jadi kesalahan yang anda lakukan adalah wajar, tapi jangan di ulangi lagi..
Maka dari itu Tetap Semangat dan Maju Terus Pantang Mundur !
Lakukan sesuatu untuk hidup anda, jangan berdiam diri saja, andalah yang bisa merubah keadaan anda sendiri.
"DIMANA ADA KEMAUAN DISITU PASTI ADA JALAN"
======================================================================
Setiap orang punya rasa takut ketika akan mulai melangkah kedepan atau pun langkah baru dalam hidupnya dan begitupun untuk melakukan pekerjaan & bisnisnya.
Kita sampai sekarang kadang ngga PD dengan apa yang akan kita kerjakan.
Tapi anda harus lawan rasa takut dan ragu - ragu itu dengan segera ACTION untuk benar-benar dapat menghasilkan sesuatu yg berguna dari Internet.
KALO SAYA DAN MEREKA BISA, KENAPA ANDA TIDAK ?
Jangan lupa setelah anda usaha maksimal, perbanyaklah berdo'a dan sedekah supaya dilancarkan segala urusannya.
=======================================================================================================================
_Motivasi Kerja Dalam Islam
_Untuk mengetahui motivasi kerja dalam Islam,
kita perlu memahami terlebih dahulu fungsi dan kedudukan bekerja.
Mencari nafkah dalam Islam adalah sebuah kewajiban. Islam adalah agama
fitrah, yang sesuai dengan kebutuhan manusia, diantaranya kebutuhan
fisik. Dan, salah satu cara memenuhi kebutuhan fisik itu ialah dengan
bekerja.Motivasi kerja dalam Islam itu adalah untuk mencari nafkah yang merupakan bagian dari ibadah. Motivasi kerja dalam Islam bukanlah
untuk mengejar hidup hedonis, bukan juga untuk status, apa lagi untuk
mengejar kekayaan dengan segala cara. Tapi untuk beribadah. Bekerja
untuk mencari nafkah adalah hal yang istimewa dalam pandangan Islam.
Cobalah simak beberapa kutipan hadist dibawah ini. Anda bisa melihat bagaimana istimewanya bekerja mencari nafkah menurut sabda Nabi saw.Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
Hukumnya Wajib
Mencari rezeki yang halal dalam agama Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya. Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) Perlu diperhatikan dalam hadist di atas, ada kata sesudah. Artinya hukumnya wajib sesudah ibadah lain yang fardhu. Jangan sampai karena merasa sudah bekerja, tidak perlu ibadah-ibadah lainnya. Meski kita bekerja, kita tetap wajib melakukan ibadah fardhu seperti shalat, puasa, ibadah haji, zakat, jihad, dan dakwah. Jangan sampai kita terlena dengan bekerja tetapi lupa dengan kewajiban lainnya. Jadi, tidak ada kata malas atau tidak serius bagi seorang Muslim dalam bekerja. Motivasi kerja dalam Islam bukan semata mencari uang semata, tetapi serupa dengan seorang mujahid, diampuni dosanya oleh Allah SWT, dan tentu saja ini adalah sebuah kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT.
=================================================================================================================================
Cobalah simak beberapa kutipan hadist dibawah ini. Anda bisa melihat bagaimana istimewanya bekerja mencari nafkah menurut sabda Nabi saw.Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad)
Hukumnya Wajib
Mencari rezeki yang halal dalam agama Islam hukumnya wajib. Ini menandakan bagaimana penting mencari rezeki yang halal. Dengan demikian, motivasi kerja dalam Islam, bukan hanya memenuhi nafkah semata tetapi sebagai kewajiban beribadah kepada Allah setelah ibadah fardlu lainnya. Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) Perlu diperhatikan dalam hadist di atas, ada kata sesudah. Artinya hukumnya wajib sesudah ibadah lain yang fardhu. Jangan sampai karena merasa sudah bekerja, tidak perlu ibadah-ibadah lainnya. Meski kita bekerja, kita tetap wajib melakukan ibadah fardhu seperti shalat, puasa, ibadah haji, zakat, jihad, dan dakwah. Jangan sampai kita terlena dengan bekerja tetapi lupa dengan kewajiban lainnya. Jadi, tidak ada kata malas atau tidak serius bagi seorang Muslim dalam bekerja. Motivasi kerja dalam Islam bukan semata mencari uang semata, tetapi serupa dengan seorang mujahid, diampuni dosanya oleh Allah SWT, dan tentu saja ini adalah sebuah kewajiban seorang hamba kepada Allah SWT.
=================================================================================================================================
_Motivasi adalah suatu
dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang. Dorongan itu memaksa
seseorang untuk bergerak atau bertindak. Sedangkan motivasi berprestasi
ialah motivasi yang menyebabkan orang menghasilkan sesuatu yang lebih
baik dari kondisi sebelumnya. Adalah fitrah jika kondisi manusia itu
labil. Keimanan seseorang itu fluktuatif. Motivasi juga cenderung naik
turun. Ada kalanya kita merasa di puncak motivasi. Terkumpul bola
semangat yang sangat besar di atas tangan kita. Namun kadangkala kita
juga merasa sangat malas. Sama sekali tidak ada gairah untuk melakukan
sesuatu. Saat itulah motivasi kita turun.
Memang itu wajar. Akan tetapi kehidupan menuntut kita untuk senantiasa berprestasi. Lingkungan akan memberi kita penghargaan apabila kita berprestasi. Tapi lingkungan juga akan menghina kita jika tidak produktif. Islam pun mengajarkan demikian. Jika hari ini tidak berbeda dengan hari kemarin, merugilah kita. Jika lebih buruk? Parah lagi, kita termasuk orang-orang celaka. Dan jika hari ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya, masuklah kita ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.
Kondisi di atas cukup bertentangan. Satu sisi kita dituntut prestatif, tetapi di sisi lain kita juga punya rasa malas. Lantas, bagaimana cara kita menghilangkan rasa malas? Atau bagaimana caranya meningkatkan motivasi?
Sebenarnya yang paling berhak meningkatkan motivasi kita adalah diri kita sendiri. Kitalah yang lebih menentukan keberhasilan kita. Dan kita pun bisa mengusahakan peningkatan motivasi itu melalui beberapa cara.
Menurut Anis Matta dalam bukunya, Model Manusia Muslim, motivasi atau kemauan dapat dibangun dengan pemantapan tujuan hidup. Sedini mungkin, cobalah kita merumuskan tujuan hidup kita sebenarnya. Karena orang yang tidak punya tujuan akan mudah terombang-ambing oleh masalah.
Rumusan tujuan hidup ini hendaknya sejelas mungkin. Tidak cukup kita hanya bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa, agama, dan keluarga. Tetapi lebih jauh lagi, rumuskan dengan cara apa kita akan menjadi orang berguna. Misalnya kita ingin berguna dengan menjadi seorang entrepreneur. Alasannya ingin memberi kesempatan kerja bagi orang lain. Setidaknya itu lebih jelas dari cira-cita sebelumnya.
Jika sudah, cobalah visualisasikan tujuan itu sedetil-detilnya. Bayangkan gagahnya kita menjadi seorang entrepreneur. Jalan-jalan sambil menggenggam handphone. Bolak-balik ke luar negeri karena urusan bisnis. Pakaian rapi, rambut klimis, wangi, dan segar. Kendati kaya, kita pun tidak lupa akan kewajiban sebagai seorang hamba. Tak pernah kita lalai mendirikan shalat, shaum, tilawah, infaq, nikah, da’wah, dan berakhir dengan meraih gelar syuhada. Penggambaran cita-cita yang detil ini akan membuat kita lebih bersemangat.
Jika kita masih merasa malas, cobalah analisis. Mengapa rasa malas itu muncul? Apakah karena kita merasa tidak cocok terhadap jenis aktivitas tertentu? Jika itu alasannya, kita pun bisa menyiasatinya. Cobalah cintai pekerjaan itu. Caranya dengan mencari tahu beribu manfaatnya. Dengan mengetahui manfaat, kita akan lebih bersemangat dalam bekerja. Karena kecenderungan manusia menyukai sesuatu yang memberinya manfaat. Rasulullah SAW sendiri sering menjelaskan pahala-pahala yang akan didapat jika mengamalkan amalan tertentu.
Selain itu, rasa cinta bisa dimunculkan juga dengan mencintai Sang Pemilik Cinta Yang Kekal, yaitu Allah. Niatkanlah setiap aktivitas kita dengan harapan mendapat cinta dan ridha dari Allah. Karena itu adalah sebaik-baik tujuan.
Rasa malas juga bisa dihilangkan dengan mulai bergerak. Bergerak di sini artinya ialah memulai berbuat. Seringkali kita merasa malas sebelum mencoba bekerja. Belum apa-apa, di benak kita muncul anggapan-anggapan penghambat. Namun coba abaikan anggapan itu. Mulailah bekerja. Karena bisa jadi setelah itu kita ternyata menemukan ritme yang asyik di sana. Sehingga kemudian kita mendapati diri kita larut dalam aktivitas.
==================================================================================================================================
Memang itu wajar. Akan tetapi kehidupan menuntut kita untuk senantiasa berprestasi. Lingkungan akan memberi kita penghargaan apabila kita berprestasi. Tapi lingkungan juga akan menghina kita jika tidak produktif. Islam pun mengajarkan demikian. Jika hari ini tidak berbeda dengan hari kemarin, merugilah kita. Jika lebih buruk? Parah lagi, kita termasuk orang-orang celaka. Dan jika hari ini lebih baik dari sebelum-sebelumnya, masuklah kita ke dalam golongan orang-orang yang beruntung.
Kondisi di atas cukup bertentangan. Satu sisi kita dituntut prestatif, tetapi di sisi lain kita juga punya rasa malas. Lantas, bagaimana cara kita menghilangkan rasa malas? Atau bagaimana caranya meningkatkan motivasi?
Sebenarnya yang paling berhak meningkatkan motivasi kita adalah diri kita sendiri. Kitalah yang lebih menentukan keberhasilan kita. Dan kita pun bisa mengusahakan peningkatan motivasi itu melalui beberapa cara.
Menurut Anis Matta dalam bukunya, Model Manusia Muslim, motivasi atau kemauan dapat dibangun dengan pemantapan tujuan hidup. Sedini mungkin, cobalah kita merumuskan tujuan hidup kita sebenarnya. Karena orang yang tidak punya tujuan akan mudah terombang-ambing oleh masalah.
Rumusan tujuan hidup ini hendaknya sejelas mungkin. Tidak cukup kita hanya bercita-cita menjadi orang yang berguna bagi nusa bangsa, agama, dan keluarga. Tetapi lebih jauh lagi, rumuskan dengan cara apa kita akan menjadi orang berguna. Misalnya kita ingin berguna dengan menjadi seorang entrepreneur. Alasannya ingin memberi kesempatan kerja bagi orang lain. Setidaknya itu lebih jelas dari cira-cita sebelumnya.
Jika sudah, cobalah visualisasikan tujuan itu sedetil-detilnya. Bayangkan gagahnya kita menjadi seorang entrepreneur. Jalan-jalan sambil menggenggam handphone. Bolak-balik ke luar negeri karena urusan bisnis. Pakaian rapi, rambut klimis, wangi, dan segar. Kendati kaya, kita pun tidak lupa akan kewajiban sebagai seorang hamba. Tak pernah kita lalai mendirikan shalat, shaum, tilawah, infaq, nikah, da’wah, dan berakhir dengan meraih gelar syuhada. Penggambaran cita-cita yang detil ini akan membuat kita lebih bersemangat.
Jika kita masih merasa malas, cobalah analisis. Mengapa rasa malas itu muncul? Apakah karena kita merasa tidak cocok terhadap jenis aktivitas tertentu? Jika itu alasannya, kita pun bisa menyiasatinya. Cobalah cintai pekerjaan itu. Caranya dengan mencari tahu beribu manfaatnya. Dengan mengetahui manfaat, kita akan lebih bersemangat dalam bekerja. Karena kecenderungan manusia menyukai sesuatu yang memberinya manfaat. Rasulullah SAW sendiri sering menjelaskan pahala-pahala yang akan didapat jika mengamalkan amalan tertentu.
Selain itu, rasa cinta bisa dimunculkan juga dengan mencintai Sang Pemilik Cinta Yang Kekal, yaitu Allah. Niatkanlah setiap aktivitas kita dengan harapan mendapat cinta dan ridha dari Allah. Karena itu adalah sebaik-baik tujuan.
Rasa malas juga bisa dihilangkan dengan mulai bergerak. Bergerak di sini artinya ialah memulai berbuat. Seringkali kita merasa malas sebelum mencoba bekerja. Belum apa-apa, di benak kita muncul anggapan-anggapan penghambat. Namun coba abaikan anggapan itu. Mulailah bekerja. Karena bisa jadi setelah itu kita ternyata menemukan ritme yang asyik di sana. Sehingga kemudian kita mendapati diri kita larut dalam aktivitas.
==================================================================================================================================